Pakan harus dibuat untuk memenuhi kebutuhan ternak dan meningkatkan produksi. Pembuatan pakan saat ini sangat mudah karena dibantu dengan adanya teknologi yang sedang berkembang. Peneliti Balai Penelitian Ternak Dr.Budi Tangendjaja mengatakan, ada hal yang harus dievaluasi ulang, mulai dari kualitas bahan baku, pengendalian mutu, formulasi dan pengolahan pakan jadi tersebut.
Dewasa ini beberapa permasalahan yang sering ditemui yaitu tidak menentunya jumlah dan kualitas bahan baku. Bahkan semua orang dapat membuat pakan karena formulasi pakan merupakan hal yang mudah, menurut Budi, masalahnya adalah, “Apakah bisa dipertahankan secara konstan dan stabil?”
Untuk itu para pengusaha yang bergerak dalam bidang pengolahan pakan ternak harus mengetahui teknologi yang mencakup pengetahuan pakan, kandungan gizi pada bahan, zat antinutrisi, tingkat pemakaian dalam ransum, dan subtitusi dengan bahan baku lain.
Budi menguraikan, formulasi pakan adalah hal yang dinamis, seseorang tidak bisa meng-klaim telah membuat formulasi ‘dewa’ yang cocok untuk dipakai dalam kondisi bahan paku apapun, karena formulasi ransum itu sangat bergantung pada kuantitas dan kualitas bahan baku awal yang didapat.
Kualitas pakan ditentukan dari bahan baku awal yang kondisinya basah atau kering karena kadar air dalam bahan baku pakan sangat berpengaruh pada pakan jadi nantinya. “Bukan banyaknya produksi yang menjamin harga, tapi sebagai pengukur harga adalah kualitasnya,” tegas Budi sembari menambahkan, konsumen mau kualitas pakan seperti apa, dapat dibikinkan dengan harga yang sesuai.