Prospek industri pakan ternak di Tanah Air sangat menjanjikan tahun depan. Paling tidak lima pabrik pakan ternak baru akan beroperasi pada 2014 dengan total investasi senilai Rp 500 miliar. Kelima investor tersebut di antaranya PT Jakson Niagatama, DMC, dan pabrik pakan ternak milik Haryono Tan.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman mengatakan, investasi pabrik baru itu di antaranya dilakukan oleh trader. Itu menunjukkan industri pakan ternak memiliki masa depan yang prospektif. Pendirian pabrik pakan baru memang akan terus terjadi seiring dengan pertumbuhan industri perunggasan. “Masa depan industri pakan sangat baik seiring dengan pertumbuhan industri peternakan, khususnya perunggasan,” ujar dia di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurut Sudirman, kebutuhan bahan baku pakan di luar Jagung terus bertambah. Pada 2013 misalnya, kebutuhan tepung ikan (fish meal) menjadi 17 ribu ton, tepung tulang (meat and bone meal) menjadi 157 ribu ton, hidrolized feather meal menjadi 84 ribu ton, blood meal menjadi 4.000 ton, dan poultry meat meal menjadi 41 ribu ton. “Hal itu membuka peluang besar untuk berinvestasi di industri bahan baku pakan. Harga bahan baku pakan naik seiring berbagai faktor menyebabkan harga pakan juga naik. Hal yang sama juga terjadi pada tahun depan,” ungkap Sudirman.
Industri pakan ternak, kata dia, memberi kontribusi (turn over) sebesar Rp 50 triliun per tahun terhadap total omzet industri unggas nasional yang mencapai Rp 120 triliun. Umumnya, pertumbuhan industri pakan ternak dua kali ketimbang konsumsi sehingga perlu waktu untuk mencapai keseimbangan (equilibrium).