Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. Adapun konsentrat, merupakan pakan yang kaya akan sumber protein dan atau sumber energi serta dapat mengandung pelengkap pakan dan/atau imbuhan pakan.
Dalam acara Pendampingan Manajemen Pakan Peternak Sapi Perah melalui aplikasi daring, pada Selasa (12/1), yang diselenggarakan oleh Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI) dan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU), Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran (UNPAD) Dr. Ir. Iman Hernaman, IPU mengatakan, dalam budi daya peternakan sapi perah, pemberian konsentrat dimaksudkan untuk menambah nilai nutrien ransum, melengkapi nutrien ransum yang defisien, meningkatkan konsumsi ransum, meningkatkan kecernaan ransum, serta meningkatkan populasi mikroba rumen.
Bahan pakan penyusun konsentrat untuk sapi perah berasal dari bahan pakan sumber energi, yakni berasal dari pakan butiran (serealia), ubi-ubian, hasil samping industri-agro; serta bahan pakan sumber protein, yang berasal dari kacang-kacangan dan hasil samping Industri-agro. Iman mengingatkan, bahan pakan untuk ternak sapi perah tidak boleh berasal dari hewan, seperti meat bone meal (MBM) atau tepung tulang dan daging.
Hal itu mengacu pada regulasi yang ada, yakni Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/4/2009 tentang syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pakan. Pada Pasal 8 Ayat 4 dalam Permentan tersebut disebutkan, untuk pakan konsentrat ternak ruminansia tidak diperbolehkan menggunakan bahan baku pakan asal hewan ruminansia seperti tepung daging dan tulang.
Untuk pemberian konsentrat pada sapi perah tersebut, Iman menyarankan pemberiannya berkisar pada 1-2% dari bobot sapi, dengan waktu dua kali sehari yakni pagi dan sore. Adapun perbandingan komposisi jumlah konsentrat dan hijauan dalam ransum sapi perah atas dasar bahan kering, yang disarankan adalah 60% hijauan, dan 40% konsentrat, dan komposisi tersebut tergantung kualitas hijauan. “Sebaiknya pemberian pakan konsentrat sebelum pakan hijauan, dan diberikannya ada jeda. Tujuannya untuk merangsang pertumbuhan mikroba rumen,” kata Iman Hernaman. (Sumber: Infovet)