Di era milenial dan disrupsi ini, telah terjadi perubahan signifikan, sangat cepat dan tidak tentu, dengan berbagai isu yang beragam sangat kompleks. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya perubahan sikap menuju ke arah yang lebih adaptif, fleksibel, juga bisa memecahkan masalah yang kompleks. Demikian juga dengan yang terjadi di industri dan keilmuan seputar pakan, tidak luput dari perubahan-perubahan tersebut.
Di era digital dan keahlian baru ini, “para ahli nutrisi dan pakan di Indonesia diharapkan memiliki orientasi ke depan, adaptif, pola pikir masa depan yang lebih baik,” kata Ketua Umum Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI) Prof. Dr. Nahrowi dalam pembukaan Acara ‘Pelantikan Pengurus Wilayah AINI’ melalui sebuah aplikasi daring, pada Kamis, 21 Januari 2021.
Pada kesempatan itu, dilaksanakan sesi pelantikan sebanyak 19 dewan pengurus wilayah/universitas, serta menetapkan 14 perwakilan wilayah untuk membentuk dewan pengurus wilayah. Sesi pelantikan dipimpin oleh Sekjen AINI Dr. Osfar Sjofjan, dan disaksikan oleh para perwakilan pengurus AINI Pusat maupun daerah. Dalam acara yang dihadiri oleh Wakil Ketua Umum AINI yang juga Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr. Nasrullah, M.Sc, digelar juga sesi orasi dari pengurus pusat AINI yakni Prof. Ir. Suhubdy, Ph.D yang menyampaikan orasi ‘Strategi Pengelolaan Pastura dan Pakan Kerbau’, Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt yang menyampaikan orasi ‘Fokus Kajian dalam Pengembangan Industri Peternakan’, serta Wahyu Darsono, S.Pt., MSi yang menyampaikan orasi ‘Aplikasi Teknologi Digital dalam Integrasi Sapi-Sawit’.
Lebih jauh Nahrowi menambahkan, para anggota AINI yang ada di pusat maupun daerah diharapkan untuk memiliki semangat untuk berkolaborasi, serta fleksibel menghadapi kondisi yang ada. Para ahli nutrisi dan pakan juga sebaiknya memiliki kemampuan untuk memecahkan permasalahan yang kompleks, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, serta dapat melakukan analisis data secara bijaksana.
Hal lain yang seyogianya dimiliki yakni memiliki karakter inovatif yang berpusat pada teknologi, memiliki akuntabilitas dan advokasi perubahan yang baik. (sumber: livestockreview.com)